Langsung ke konten utama

Basuki Abdullah, Pantai Flores

Lukas Firmansyah
Kelas: XI MIPA 2(18)
Lukisan Pantai Flores merupakan salah satu karya pelukis ternama Indonesia, Basuki Abdullah.
Pantai Flores – Basoeki Abdullah
  • Pelukis : R. Basoeki Abdullah
  • Judul : “Pantai Flores”
  • Tahun : 1935 – 1993
  • Media : Oil on Canvas
  • Ukuran : 116.5 cm x 180 cm

Deskripsi Lukisan Pantai Flores

Lukisan ini merupakan lukisan naturalisme dengan gaya mooi indie. Dengan teknik melukis menggunakan cat minyak di atas kanvas.
Lukisan ini menggambarkan tentang keindahan pantai Flores.
Flores selalu menyimpan sejuta cerita menarik untuk selalu dikenang. Selain karena kekayaan alam dan budaya lokalnya yang mendunia, Flores juga memiliki catatan sejarah paling penting dalam rentetan kisah perjalanan bangsa Indonesia.
Karya ini termasuk dalam kategori lanskap alam.
Dalam kategori ini, lukisan yang termasuk kedalamnya adalah yang bertema pemandangan alam (gunung dan laut), situasi masyarakat yang sedang beraktifitas (seperti membajak sawah) sampai pada karya-karya yang melukiskan objek binatang dan tetumbuhan, baik bersama-sama maupun sendirian. Dalam kategori lanskap alam, kita juga akan menemui karya-karya yang memadukan figure (biasanya wanita telanjang) yang sedang mandi di sungai atau pegunungan. Dalam kasus ini keutamaan tema yang menjadi aspek penting dalam ketegorisasi.
Karya-karya lanskap Basoeki Abdullah tergolong bertipe lukisan lanskap gaya Inggris, seperti yang digubah oleh John Constable. Sedikit dengan gaya langit yang dikembangkan oleh gaya cat air William Turner. Meskipun Basoeki menambah kesan indah-indah tetapi ia masih tergolong tak melakukan penyimpangan terlalu jauh. Objek yang diambil tak terlalu berubah dan masih “alami”, jika dibandingkan dengan gaya lukisan Belanda maupun gaya Ideal-Klasik meski semua masih dalam kerangka aliran Romantisme.

Makna Lukisan

Secara umum lukisan-lukisan Basoeki Abdullah diyakini berpijak pada tradisi melukis Romantisisme dan Naturalime. Artinya, apa yang tergambarkan dalam kanvas selalu terlihat memanjakan mata dan memperlihatkan kemampuan mencerap keindahan secara fisik, member hasrat untuk “cuci mata” (voyeuristic).
Gagasan-gagasannya tidak memperlihatkan sis-sisi terdalam tentang suatu ide. Tanda atau eksekusi visual tampak lebih beraroma pada permukaan kanvas, bukan keindahan makna. Dengan demikian dapat ditenggarai bahwa Basoeki lebih pada pelukis yang mengatasnamakan keindahan visual, keindahan indra mata.
Bisa jadi semua ini disebabkan oleh kesadaran bahwa lukisan adalah ‘cermin kepatuhan diri’. Lukisan adalah wadah tentang manusia yang selalu cenderung ingin lahir kedua kali dengan kualitas yang lebih tinggi, lebih indah dan lebih baik. Ia memang tidak basa-basi terhadap semua objeknya. Basoeki sadar betul mengapa banyak orang yang ingin digambarnya. Mereka ada yang beranggapan dengan lukisan (dari tangan Basoeki Abdullah) diri sang objek bagai pindah ke dunia surgawi. Basoeki sendiri tentu sadar tentang lukisan-lukisannya. Basoeki menganggap bahwa ini lukisan, bukan potret.
Singkatnya, posisi lukisan dalam pikiran Basoeki adalah lebih tinggi (dibanding foto atau dunia realitas misalnya), serta memberi peluang munculnya dimensi non-real yang jauh dari realitas itu sendiri.
Dengan kata lain, keindahan lukisan-lukisan Basoeki adalah keindahan salon, keindahan yang direkayasa oleh pikiran dan imajinasi pelukis. Dalam konteks lain, lukisan Mooi Indië telah jauh dari akar yang sebelumnya menumbuhkan yaitu tradisi mendokumentasikan alam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1. Pengertian Pameran Pameran adalah kegiatan untuk menampilkan suatu karya dalam usaha memperkenalkan produk yang berupa barang, jasa, atau prestasi kepada masyarakat umum. Pameran secara umum artinya akhir dari berolah seni (rupa) yang disajikan/ditampilkan pada masyarakat umum. Kegiatan pameran melibatkan banyak orang dan kerja sama yang kompak untuk mencapai sukses. Pameran digunakan untuk menampilkan karya seni rupa, sedangkan untuk karya seni musik, tari, dan teater dnegan menggunakan istilah pergelaran/penyajian/pertunjukan. Pameran seni rupa disekolah diselenggarakan dan diikuti oleh para siswa di sekolah tersebut. Pameran yang dilaksanakan dalam satu kelas disebut pameran kelas, sifatnya sederhana. Materi pameran dibuat siswa sendiri. 2. Tujuan Penyelenggaraan Pameran Seni Rupa A. Memberikan motivasi pada penonton (publik) untuk mempelajari dan menikmati hasil karya seni rupa. B. Untuk melestarikan dan pengembangan budaya nasional dan daerah setempat. C. Di sekola
XI MIPA 2 NO.abs: 18 Pameran Karya Seni Rupa Pameran adalah salah satu bentuk penyajian karya seni rupa dengan tujuan untuk dapat dikomunikasikan dengan masyarakat melalui pajangan karya-karya seni rupa yang tertata dengan baik. Fungsi Pameran Karya Seni Rupa Menurut Nurhadiat fungsi pameran seni rupa bagi siswa di  sekolah sebagai berikut :  a. Meningkatkan apresiasi seni warga sekolah khususnya siswa b. Membangkitkan motivasi siswa berkarya seni c. Penyegaran dari kejenuhan belajar di kelas d. Motivasi berkarya visual lewat karya seni e. Belajar berorganisasi dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pameran. Adapun menurut Cahyono fungsi pameran seni menjadi empat kategori, yaitu fungsi apresiasi, fungsi edukasi, fungsi rekreasi, dan fungsi prestasi. a. Fungsi apresiasi Merupakan fungsi kegiatan pameran karya seni rupa sebagai  kegiatan untuk menilai dan menghargai karya seni. b. Fungsi edukasi Merupakan fungsi kegiatan